MERDEKA.COM. Aksi Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo ternyata
mengundang decak kagum negara tetangga. Sosok Jokowi yang merakyat dan
mau turun langsung mendengar keluh kesah warga dinilai sebagai figur
yang dibutuhkan di Malaysia.
Memang sejak menjadi gubernur,
Jokowi tak henti-hentinya blusukan ke kampung-kampung kumuh. Bahkan,
sebagai orang nomor satu di Jakarta, Jokowi rela masuk gorong-gorong dan
menerobos banjir.
Seorang kolumnis Malaysia Syed Nadzri Syed
Harun, dalam tulisan yang berjudul, Wanted badly: A Malaysian Jokowi,
mengatakan, Jokowi yang baru menjabat Gubernur Jakarta akhir Oktober
tahun lalu lebih menekankan kerja nyata ketimbang sibuk dengan urusan
politik. Tentu tulisan itu dikaitkan menjelang Pemilu Malaysia, April
nanti.
"Jokowi bahkan mau masuk ke gorong-gorong dan mengunjungi
daerah kumuh serta berbicara dengan rakyat miskin tentang akses
kesehatan dan pendidikan," tulis Nadzri.
Jokowi, kata dia, juga
langsung turun tangan menangani banjir besar yang merendam Jakarta bulan
lalu. "Dia lebih menekankan aksi nyata untuk menangani banjir,"
demikian tulisan Nadzri, beberapa mengutip artikel The Economist dia.
Nadzri
mengaku miris dengan kondisi di Negeri Jiran saat ini di mana para
elitenya lebih mementingkan urusan politik ketimbang kerja buat rakyat.
Padahal, katanya, kemacetan semakin di Ibu Kota Kuala Lumpur, Johor
Baru, dan Penang.
"Kita butuh Jokowi di sini. Dan seperti pernah
dia katakan, dia tak ingin jadi presiden. Dia hanya menjalankan
pekerjaan mulia," tuturnya.
Bahkan, Nadzri menilai tokoh oposisi
di Malaysia Anwar Ibrahim sekali pun bukan lah sosok yang tepat. Dia
pesimistis politikus yang sempat di bui itu akan membawa perubahan bagi
Malaysia.
"Anwar sekali pun tidak akan mampu. Fokus dia sekarang
adalah menang pilihan raya. Anwar dan politisi dari partai berkuasa
tidak ada yang fokus kepada kepentingan rakyat. Mereka cuma sibuk dengan
urusan politik," katanya.
Berarti Malaysia sedang krisis
kepemimpinan? "Bukan itu maksud saya. Lebih baik lagi kalau mereka
berlaku seperti Jokowi," tandasnya.
tuuuhhh malaysia aja iri dengan indonesia yang punya jokowii, tapi kenapa warga jakarta malah menolak program" yang direncanakan jokowi... :(
16.45 |
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar